Study banding “Sekolah Peyelenggara Pendidikan Inklusi- SPPI” dari 6 Kabupaten/Kota Povinsi banten di Abata Temanggung. Mereka adalah pokja SPPI yang terdiri dari berbagai kepala sekolah dan guru dari sekolah sekolah yang menyelenggarakan pendidikan inklusi. Pokja SPPI yang hadir terdiri dari enam kabupaten yaitu Kab. Pandeglang, Kab. serang, kota Serang, Cilegon, Lebak, kab Tangerang dan Tangerang Selatan.

Dalam studi banding ini direktur Abata Indonesia Mukhlisin Nuryanta ditemani Annisha Hadi dan Nur Shauminatun menyambut semua tamunya dengan penuh kekeluargaan. Salah satu yang menarik bagi SPPI Provinsi Banten untuk studi banding di Abata Indonesia yang berlokasi di Temanggung adalah metode Abata.

Menurut salah satu perwakilan dari rombongan menyampaikan Metode Abata mestinya bisa menjadi metode yang bisa dipakai oleh sekolah sekolah penyelenggara pendidikan inklusi di Indonesia, hari ini kata beliau ada ruang kosong dalam pendidikan inklusi terutama untuk layanan bagi anak tunarungu, dan Abata Indonesia dalam waktu yang belum lama bisa terlihat dari outputnya yaitu peserta didiknya yang berkembang dengan cukup baik. Mukhlisin Nuryanta menyampaikan insyaAllah Abata saat ini sedang proses menyempurnakan modul agar ke depan metode abata mudah di ajarkan oleh siapa saja. Acara ditutup dengan makan bersama makanan jadoel khas Temanggung.